Anak Muda Sanga-Sanga Antusias Ikuti Pelatihan Pemandu Lokal
Kecamatan Sanga-Sanga sejak jaman penjajahan Belanda sebelum tahun 1945, menjadi kota perlawanan penduduk pribumi terhadap kekuasaan kolonial yang mengeruk hasil minyak dan gas yang dihasilkan oleh sumur-sumur di Sanga-Sanga.
Letak Kecamatan Sanga-Sanga yang berjarak kurang dari 40 Kilometer dari Kota Samarinda dan kurang dari 100 Km dari Kota Balikpapan, menjadikan kota ini memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata.
Karena kurangnya minat dan promosi, menjadikan kota bersejarah ini sektor pariwisatanya tumbuh apa adanya. Padahal, Kecamatan Sanga-asna dapat mengembangkan wisata edukasi sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah.
“Untuk itu melalui program pengabdian kepada masyarakat, Jurusan Pariwisata POLNES memberikan pelatihan pemanduan wisata. Kami dibantu oleh beberapa mahasiswa memberikan teori dan praktek langsung bagaimana menghadapi wisatawan,” tutur dosen POLNES, Eman Sukmana,S.H.I.,M.Par.
Pelatihan berlangsung dengan sangat lancar dengan antusias para peserta yang ingin lebih memperdalam ilmu berbicara di depan umum (public speaking). Peserta diajarkan bagaimana tampil percaya diri terutama teknik sederhana memandu wisatawan yang baik dan benar, tetapi tidak membosankan.
Tentunya dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat membantu para pemandu lokal untuk lebih mengetahui proses memandu yang baik dan benar agar memberikan kesan terhadap wisatawan selama di Sanga-Sanga.
“Kunci dari menjadi tour guide atau local guide itu sendiri adalah, menyampaikan informasi yang faktual, mengetahui apa yang yang diinginkan wisatawan, serta tanggap dalam pelayanan selama memandu wisatawan,” ungkap Eman yang didampingi dosen POLNES lainnya, Sabalius Uhai, S.ST.Par., M.Par.
Selain Itu, pada pelatihan ini, para peserta turut terjun langsung mempraktekan menjadi pemandu wisata, menjelaskan sejarah Kecamatan Sanga-Sanga dan menjelaskan objek-objek yang ada di kecamatan ini.
Para peserta merasa sangat bersyukur dengan adanya Pelatihan Pemandu Wisata ini karena sangat bermanfaat ketika menjadikan daerah mereka terbuka bagi wisatawan.
Seperti yang diungkapkan oleh Sandy Junianto, bahwa kegiatan seperti ini sangat membantu peserta untuk menambah pengetahuan tidak saja teknik memandu tetapi etika apa yang harus ditampilkan. ungkap Sandy, seorang peserta Pelatihan Pemandu Wisata.
Senada dengan Sandy, peserta lainnya Taufiq Abdillah mengatakan setelah mengikuti kegiatan ini dirinya semakin percaya diri ketika berbicara di depan wisatawan.
‘Kami berharap ada kelanjutan pelatihan dari POLNES agar dapat mendampingi kami untuk menuju Kota Sanga-Sanga sebagai objek wisata unggulan di Kaltim,” harap keduanya.(YUL)