Ramadhan, Pesantrennya Bagi Umat Islam
SAMARINDA – Bulan Ramadhan 1443 Hijriah, tanpa terasa sudah dilalui selama 6 hari. Kita bukannya bertambah senang akan ditinggalkan ramadhan, bukan bahagia karena ramadhan sebentar lagi akan pergi, tetapi yang ada seharusnya rasa kesedihan bahwa ramadhan akan cepat selesai, akan cepat berlalu meninggalkan kita.
Itulah pengantar ceramah kultum sebelum sholat teraweh di Mushollah Ar-Rahim yang terletak di Jalan H. Rahim Jalan Graha Indah Air Putih Samarinda, Kamis, 7 April 2022 yang disampaikan ustadz Muhammad Fajri, pengasuh Pondok Pesantren At Tanwir Loa Buah.
Selama 6 hari ini, lanjut Fajri, mungkin diantara kita ada yang tidak memanfaatkan secara maksimal ramadhan ini dalam meningkatkan kapasitas keimanan kepada Allah azzawajallah, masih banyak yang belum memanfaatkan waktu untuk membaca alquran, belum melaksanakan ibadah wajib dan sunnah yang seharusnya kita jalankan.
“Manfaatkan Ramadhan ini seakan-akan ramadhan terakhir bagi kita, ramadhan akan selalu berjalan dan akan selalu berlalu, tetapi ramadhan tidak akan selalu menjadi masalah bagi kita, karena ramadhan akan datang setiap tahunnya, namun yang menjadi pertanyaan masalah besarnya ada pada diri kita, apakah ramadhan tahun mendatang kita masih hidupkah atau sudah tiada,” kata Fajri dengan berapi-api.
Disampaikannya, bahwa Bulan Ramadhan bukanlah bulan untuk kita banyak-banyak makan, bukan hanya sekadar menahan lapar, bukan hanya sekadar menahan haus, akan tetapi tujuan adanya bulan suci ramadhan adalah suatu madrasah atau sekolahan bagi ummatnya nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, bagi setiap orang yang mukmin dan mukminat untuk mendidik diri agar menjadi hamba yang lebih bertaqwa kepada Allah ketika dia keluar dari bulan suci ramadhan.
“Ramadhan datang untuk mendidik kita, untuk melaksanakan ibadah-ibadah sunah, melaksanakan sholat sunah fitir, sholat sunah dhuha, sholat sunah isra’, menuntut ilmu di siang dan malam dengan menghadiri ta’lim-ta’lim, untuk mendidik bagaimana menjalin hubungan yang indah dengan Alquran, hendaknya kita punya jadwal satu bulan penuh, kita agendakan kita jadwalkan selama di bulan suci Ramadhan, bila kita betul-betul ikhlas karena Allah subhanahu wa ta’ala, bila kita keluar dari bulan suci Ramadhan menjadi hamba yang sukses yang lulus dari pada madrasah ramadhan,” terangnya.
Tujuan bulan ramadhan apa yang disampaikan Allah dalam kalamnya Yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba ‘alaykumu alshshiyaamu kamaa kutiba ‘alaa alladziina min qablikum la’allakum tattaquuna. (Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa – QS. Al Baqarah: 183) supaya kalian menjadi hamba yang paling bertaqwa kepada Allah subhanallahu wata’ala.
“Tanda mereka sukses dalam menjalankan madrasah ramadhan adalah manakala mereka melaksanakan apa-apa yang telah diagendakan dalam bulan suci ramadhan secara terus menerus dan istiqomah di bulan-bulan berikutnya hingga ramadhan kembali hadir. Namun sungguh celaka, kata nabi Muhammad, Celakalah Bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan (HR. Tirmidzi),” jelasnya Muhammad Fajri menyampaikan,
Kegiatan selama bulan suci ramadhan di Mushollah Ar-Rahim yang terletak di samping pasar Graha Indah ini, selain sholat wajib 5 waktu juga diadakan berbuka puasa bersama, sholat tarawih, kultum dan juga tadarus. “Selama ramadhan kami berusaha menghadirkan guru-guru yang memiliki kapasitas, sehingga dapat berbagi ilmu kepada jamaah,” jelas H. Rahim, ketua takmir Musholla Ar Rahim. (mun)