Program Makan Bergizi Gratis Diluncurkan, 2.596 Siswa Kutim Terima Manfaat
KUTAI TIMUR, Netizens.id – Sebanyak 2.596 siswa di Kabupaten Kutai Timur resmi menerima manfaat dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat. Launching program ini berlangsung di SMK Negeri 2 Sangatta dengan distribusi 1.183 porsi, serta di SMP Negeri 1 Sangatta Utara dengan 1.413 porsi.
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menegaskan program MBG merupakan langkah strategis dalam menyiapkan generasi emas 2045 melalui pemenuhan gizi anak sejak usia sekolah. Menurutnya, makanan yang disajikan sudah disusun berdasarkan standar ahli gizi serta diawasi secara ketat agar aman dan sesuai kebutuhan.
“Alhamdulillah, tadi kami melihat langsung di SMK Negeri 2. Anak-anak terlihat senang menikmati makanan bergizi. Semua menu disusun sesuai standar Badan Gizi Nasional dan dikawal oleh ahli gizi. Tujuannya agar anak-anak dari TK hingga SMA memperoleh asupan gizi memadai,” ujar Ardiansyah saat ditemui di SMKN 2 Sangatta Utara, Senin (22/9/2025).
Ia memastikan program ini tidak akan membebani pihak sekolah, karena distribusi dilakukan teratur dengan melibatkan guru dan siswa. Menu pun bervariasi setiap hari dan berganti setiap 10 hari sekali. “Sejauh ini belum ada keluhan alergi makanan dari siswa. Namun, kami sudah mengingatkan pihak penyedia untuk memperhatikan kebutuhan khusus anak-anak,” tambahnya.
Kepala SMP Negeri 1 Sangatta Utara, Yetti Erika Devifiana, mengapresiasi program ini yang dinilai membantu siswa, khususnya karena seluruh peserta didik berjumlah 1.413 orang dapat menikmatinya. Ia menegaskan proses distribusi berjalan lancar dan sesuai jadwal istirahat. “Saya sempat melihat dapur penyedia. Alhamdulillah pengolahan higienis. Insyaallah aman,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 2 Sangatta Utara, Puji Astuti Rahayu Efendi, menilai porsi makanan yang diterima siswa, khususnya laki-laki, relatif kecil. Ia pun mengusulkan agar pendistribusian dilakukan pada jam istirahat kedua pukul 12.00 WITA yang lebih panjang, sehingga siswa bisa makan dengan lebih nyaman.
Meski demikian, pihak sekolah memastikan program MBG tetap berjalan beriringan dengan aktivitas kantin sekolah, sehingga siswa tetap memiliki pilihan tambahan makanan sesuai kebutuhan.(Ty)
