Peristiwa Daerah

Inflasi Kaltim Oktober 2025 Hanya 0,01%, Lebih Rendah dari Nasional

SAMARINDA, Netizens.id — Inflasi Kalimantan Timur pada Oktober 2025 mencapai 0,01% (mtm) berdasarkan data Bank Indonesia Kaltim. Sementara secara tahunan, inflasi berada di angka 1,94% (yoy) dan 1,55% (ytd), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 0,28% (mtm) dan 2,86% (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim Budi Widihartanto menyatakan pencapaian ini menggambarkan solidnya koordinasi antarlembaga dan pemerintah daerah.

“Angka ini masih berada dalam rentang sasaran nasional 2,5% ± 1%. Capaian ini mencerminkan bahwa koordinasi Tim pengendalian Inflasi Daerah berjalan efektif dalam menjaga stabilitas harga di Kalimantan Timur,” katanya Senin (3/11/2025).

Inflasi pada bulan Oktober dipicu oleh kenaikan di kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya dengan kontribusi 0,22% (mtm). Di sisi lain, kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau justru mengalami deflasi 0,20% (mtm). Deflasi tersebut dipengaruhi oleh stabilisasi pasokan bawang merah, cabai rawit, dan tomat.

Guna menjaga keterjangkauan harga, TPID bersama Bulog mendistribusikan beras SPHP ke seluruh daerah di Kaltim serta mengadakan pasar murah. “Pada bulan Oktober saja, tercatat lebih dari 84 Gerakan Pangan Murah,” ungkap Budi.

TPID Kaltim juga melaksanakan penandatanganan kerja sama pasokan pangan dengan TPID Provinsi Gorontalo pada 27 Oktober 2025. Kolaborasi ini mendukung stabilitas pasokan dan menekan inflasi bahan makanan selama lima bulan terakhir.

Pengendalian inflasi kian diperkuat lewat integrasi data instansi seperti Bappenas, BI, Pemda, BMKG, Bulog, hingga POS Indonesia, serta penggunaan artificial intelligence.

“Dengan sistem ini, harga dan pasokan dapat terpantau real-time dan lebih akurat. Kebijakan dapat diambil cepat, tepat, dan berbasis data,” terang Budi.

TPID Kaltim berkomitmen menjalankan strategi 4K yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

“Kami ingin inflasi tetap rendah dan stabil, sambil menjaga daya beli dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Budi.(*/mn)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button