Kutai TimurPeristiwa Daerah

Pemkab Kutai Timur Gencarkan Program Penanganan Stunting

KUTAUI TIMUR, Netizens.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur terus berkomitmen dalam menangani permasalahan stunting di wilayahnya. Dalam kunjungan ke BPU Kecamatan Sangatta Utara, Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi, menegaskan pentingnya langkah cepat dan terukur dalam menekan angka stunting di daerah tersebut, pada Rabu 19 Maret 2023.

“Saya ini baru, jadi langkah pertama yang saya lakukan adalah menginventarisasi indikator-indikator penyebab stunting di Kutai Timur. Setelah mengetahui penyebabnya, kami akan langsung mencari solusi dan segera turun ke lapangan,” ujar Mahyunadi dalam wawancara di lokasi kegiatan.

Menurutnya, upaya penanganan stunting harus dilakukan secara sistematis. Setelah melakukan rapat koordinasi, Pemkab Kutai Timur akan langsung menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut pasca-Lebaran. Ia juga menargetkan Kutai Timur masuk dalam lima besar daerah dengan angka stunting terendah pada akhir 2026.

Lebih lanjut, Mahyunadi menegaskan bahwa alokasi anggaran akan dimaksimalkan untuk program-program yang berdampak langsung pada pelayanan masyarakat, termasuk penanganan stunting. Sementara itu, efisiensi anggaran hanya akan diterapkan pada acara-acara seremonial dan bimbingan teknis yang tidak terlalu mendesak.

“Salah satu faktor utama penyebab stunting adalah gizi yang tidak mencukupi, diikuti oleh kesejahteraan keluarga dan kondisi tempat tinggal. Lingkungan yang kotor juga dapat menyebabkan berbagai penyakit yang berkontribusi terhadap stunting,” tambahnya.

Sebagai bentuk komitmen, Wakil Bupati menghimbau setiap kepala dinas untuk mengangkat minimal tiga anak asuh yang mengalami stunting. Hal ini diharapkan dapat memacu dedikasi para pejabat dalam menangani permasalahan kesehatan anak di Kutai Timur.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur, Junaidi, menyambut baik langkah dan motivasi yang diberikan oleh Wakil Bupati. Ia menegaskan bahwa pihaknya siap untuk mengeksekusi intervensi dengan mendatangi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) satu per satu guna memastikan program berjalan secara efektif.

“Kami akan segera menindaklanjuti arahan ini dengan melakukan koordinasi langsung ke masing-masing OPD. Kami akan menyerahkan data by name by address agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan program,” jelas Junaidi.

Ia juga berharap program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Jika berhasil, Kutai Timur berpotensi menjadi pilot project nasional dalam program Gerakan Nasional Peduli Anak Berisiko Stunting.(Ty)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Eeeaaaaaa copas yaa .........................