Patra Drilling Contractor Targetkan Pendapatan Rp 3 Triliun di 2025, Ekspansi dan Efisiensi Jadi Kunci

JAKARTA – PT Patra Drilling Contractor (PDC), anak perusahaan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) yang merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, optimistis mencatatkan pendapatan di atas Rp 3 triliun pada 2025. Optimisme ini didukung oleh pencapaian pendapatan (unaudited) sebesar Rp 2,88 triliun di tahun 2024.
Direktur Utama Patra Drilling Contractor, Faried Iskandar, mengungkapkan bahwa perusahaan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut, salah satunya dengan ekspansi ke pasar baru di luar Pertamina Group.
Untuk memperluas jangkauan bisnis, PDC akan mengikuti tender dari berbagai perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), seperti Medco Energy, BP (British Petroleum), dan PetroChina. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi PDC di industri energi dan mengurangi ketergantungan pada proyek-proyek internal Pertamina.
“Saat ini, market terbesar PDC masih berasal dari Pertamina Drilling, dengan klien utama lainnya adalah Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang meliputi pekerjaan sipil, suplai material, hingga pemeliharaan pipa,” ujar Faried dalam konferensi pers di kantor pusat PDC, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Selain itu, PDC juga telah menjalin kerja sama dengan PHE ONWJ, PHE OSES, serta proyek-proyek Regional 3 dan Regional 4.
Tak hanya ekspansi pasar, PDC juga fokus mengembangkan bisnis berbasis energi bersih. Perusahaan turut serta dalam pengembangan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS).
“Kami mulai melibatkan engineer-engineer muda untuk berpartisipasi dalam program CCS dan CCUS. Salah satu inisiatif PDC adalah pemanfaatan gas suar atau flare gas. Gas yang sebelumnya terbuang akan diolah menjadi LNG atau CNG sebagai pengganti bahan bakar solar,” tambah Faried.
Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo mengenai efisiensi di berbagai sektor, PDC juga menerapkan strategi efisiensi dalam operasionalnya. Direktur Keuangan Patra Drilling Contractor, Fitra Adriza, menjelaskan bahwa perusahaan terus menyempurnakan proses bisnis agar lebih efektif dan menguntungkan.
Salah satu langkah efisiensi diterapkan dalam bisnis Food and Lodging Services (FLS), yang merupakan layanan katering dan akomodasi bagi pekerja industri migas.
“Agar lebih efisien, kami kini mengoptimalkan pasokan bahan dari hub-hub terdekat dengan lokasi proyek katering PDC. Kami langsung berkoordinasi dengan penyuplai lokal untuk memastikan kebutuhan terpenuhi dengan biaya lebih kompetitif,” ujar Fitra.
Program efisiensi ini diterapkan setelah melalui kesepakatan dengan klien. Selain mengakomodasi permintaan klien, inisiatif ini juga diharapkan dapat menekan biaya operasional tanpa mengurangi kualitas layanan dan kinerja operasional PDC.
“Efisiensi ini tidak hanya membantu klien dalam menekan biaya operasional, tetapi juga membuka peluang bagi PDC untuk meningkatkan profitabilitas,” tutup Fitra.
Dengan strategi ekspansi dan efisiensi yang dijalankan, PDC optimistis mampu mencapai target pendapatan di atas Rp 3 triliun pada tahun 2025 dan terus berkembang sebagai penyedia layanan energi terdepan di Indonesia.(rls/mn)