Ini Instruksi Bupati untuk BPBD Kutim
KUTAI TIMUR – Bupati Kutai Timur (Kutim), H Ardiansyah Sulaiman, meminta Kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim, untuk segera melakukan metigasi bencana, apakah itu kebakaran hutan atau bencana banjir, di semua wilayah yang ada di Kabupaten Kutim yang melibatkan semua komponen, baik melalui pembangunan fisik maupun peningkatan kesadaran kepada semua elemen masyarakat.
“Dari desa hingga tingkat RT se Kutai Timur wajib dilibatkan,” ucapnya sesaat sebelum meresmikan Pos Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), di jalan Mulawarman, komplek Kantor Camat Bengalon, Minggu (27/3/2022).
Metigasi diperlukan secara koperhensif di semua wilayah yang ada dan menjadi tanggung jawab bersama, serta penanganan bencana juga perlu dibangun kebersamaan dan kerjasama yang baik dari semua pihak termasuk masyarakat, sehingga dapat mengurangi dampak dari bencana yang terjadi.
“Bencana tidak bisa dicegah, namun bisa diminimalisir lewat upaya metigasi,” terangnya di hadapan Wakil Ketua 2 DPRD Kutim Arfan, Kepala BPBD Kutim Syafruddin, Camat Bengalon Suharman serta undangan yang hadir.
Hampir di semua wilayah di Kabupaten Kutai Timur, sambung Ardiansyah, mempunyai potensi bencana, di butuhkan kesiapsiagaan dalam menangani permasalahan tersebut, serta semua tahapan dalam penanganan harus dilaksanakan secara disiplin dan konsisten. Ardiansyah juga meminta BPBD untuk terus berada ditengah masyarakat meskipun sedang tidak ada bencana.
“Karena tugasnya juga bukan hanya membantu masyarakat saat menghadapi bencana, tetapi juga membantu memulihkan kondisi pasca bencana serta mendorong masyarakat agar menjadi tanggap bencana,” tutupnya.
Sebelumnya Kepala BPBD Kutim, Syafruddin, dalam laporannya, Pembangunan Pos Karhutla yang pembiayaannya melalui DDHDR tersebut, merupakan pos ke lima yang sudah dibangun oleh BPBD Kutim, yang sebelumnya, pada tahun 2020 juga membangun POS Karhutla yang ada di empat Kecamatan, masing-masing Kecamatan Sangkulirang, Muara Wahau, Muara Bengkal dan Kecamatan Rantau Pulung. Selain itu, sambung Syafruddin mengatakan, tahun ini (2022) BPBD juga akan membangun Pos yang sama di Kecamatan Teluk Pandan.
“Tujuannya guna mengantisipasi jika terjadi Karhutla di wilayah tersebut dan pos tersebut sudah dilengkapi dengan peralatan yang memadai,” ucapnya.
Sebagai langkah penguatan dalam penanganan tanggap bencana BPBD juga melaksanakan program Desa Tangguh Bencana (Destana) berjumlah 32 orang per desa yang merupakan bagian dari program BNPB pusat, serta membentuk masyarakat Peduli Api (MPA) masing-masing 15 orang per desa.
“Ini merupakan upaya untuk mewujudkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana,” pungkasnya. (Tj)