Pemkab Kutim Gelar Bimtek Psikotes untuk Tingkatkan Daya Saing Tenaga Kerja Lokal

KUTAI TIMUR, Netizens.id – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) untuk pertama kalinya menggelar bimbingan teknis (Bimtek) khusus mengenai tips dan trik menghadapi psikotes dalam proses penerimaan kerja di perusahaan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing pencari kerja lokal agar mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar daerah.
Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam mendukung tenaga kerja lokal. Menurutnya, selama ini banyak pelamar asal Kutim yang gagal pada tahap psikotes meskipun memiliki keterampilan teknis yang cukup.
“Rata-rata pencari kerja kita kalah di psikotes. Kadang ada alasan gugurnya orang lokal karena kalah bersaing, atau bahkan karena perusahaan membawa orang dari luar. Maka lewat Bimtek ini kita ingin memberikan bekal agar tidak ada lagi alasan perusahaan untuk tidak merekrut tenaga kerja lokal,” tegas Mahyunadi saat diwawancarai awak media, Senin (29/9/2025).
Meski jumlah peserta Bimtek baru sekitar 112 orang, Mahyunadi berharap manfaatnya dapat menyebar lebih luas melalui komunikasi antarwarga. Ia juga menekankan pentingnya penegakan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 80 Tahun 2020 tentang kewajiban perusahaan mempekerjakan 80 persen tenaga kerja lokal. Aturan tersebut diperkuat dengan Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2024.
“Ke depan, kami akan betul-betul maksimal menegakkan aturan ini. Bahkan kami akan ikut mengawasi syarat-syarat rekrutmen supaya tidak terlalu memberatkan pencari kerja lokal,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kutim, Roma Malau, menyebut kegiatan ini merupakan bentuk pelayanan dasar pemerintah terhadap masyarakat pencari kerja.
“Kita sudah beberapa kali mengecek ke perusahaan, dan memang banyak pencari kerja kita kalah di psikotes. Jadi Bimtek ini kami siapkan untuk membekali mereka, termasuk bagaimana menyeimbangkan kemampuan teknis dan soft skill,” jelas Roma.
Roma menambahkan, pemerintah tidak hanya membuka peluang kerja di sektor tambang dan perkebunan, tetapi juga mendukung pengembangan usaha lain, seperti garment dan industri rumah tangga. Salah satu contoh keberhasilan yakni pelatihan menjahit yang diikuti 20 orang, kini sudah membentuk komunitas dan bahkan mendapat pesanan seragam dari perusahaan.
“Ketika mereka sudah bekerja, akan kita review lagi. Jadi tidak hanya dilaksanakan, tapi juga ditindaklanjuti. Prinsipnya, pemerintah ingin hadir secara penuh bagi pencari kerja kita,” pungkas Roma.(Ty)