Kepala Dinas DTPHP Kutai Timur Dorong Pembangunan Sektor Pertanian dan Hilirisasi Sawit
KUTAI TIMUR, Netizens.id – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kutai Timur, Dyah Ratnaningrum, memberikan sambutan pada acara gerakan tanam perdana sawah tahun 2024 di Kecamatan Muara Wahau, Desa Miau Baru. Dyah menyampaikan berbagai program dan tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian di daerah tersebut.(2/12/2024)
Dyah mengungkapkan, “Hari ini kita bersama-sama dengan TNI yang juga memiliki program pencetakan sawah. Alhamdulillah, wilayah Muara Wahau sudah mulai membuka lahan sawah baru yang direncanakan mencapai 100 hektar, meskipun tahap pertama baru membuka sekitar 25 hektar.”
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan, pemerintah Kutai Timur juga menekankan pentingnya keberlanjutan sektor pertanian. “Pemerintah Kutai Timur terus memberikan dorongan dan dukungan yang luar biasa bagi para petani, karena kita harus mempersiapkan masa depan agar anak cucu kita tidak mengalami kesulitan pangan,” lanjut Dyah.
Namun, sektor pertanian di Kutai Timur dihadapkan pada beberapa tantangan, terutama terkait dengan irigasi dan distribusi pupuk. Dyah menjelaskan, “Banyak irigasi yang tidak dirawat dengan baik, yang akhirnya menyebabkan alih fungsi lahan dari sawah menjadi kebun sawit. Kami berharap pemerintah dapat hadir untuk mengatasi masalah ini.”
Pemerintah Kutai Timur juga mendorong penerapan teknologi dalam pertanian. “Kami akan terus mendorong modernisasi pertanian, termasuk penggunaan mesin-mesin modern yang dapat mempermudah petani dalam mengelola lahan mereka. Kami juga berencana untuk menggandeng generasi milenial melalui digitalisasi pertanian,” ujar Dyah.
Selain itu, untuk mendukung sektor ekonomi daerah, Dyah menyebutkan bahwa hilirisasi produk kelapa sawit menjadi prioritas. “Kami optimis pada tahun 2026, hilirisasi sawit di Kutai Timur akan berjalan dengan baik. Saat ini, sudah ada satu perusahaan yang beroperasi dan empat perusahaan lainnya tengah dalam proses,” tegasnya.
Dyah berharap sektor pertanian, khususnya sawit, dapat menjadi primadona baru bagi perekonomian Kutai Timur setelah sektor tambang. “Kami tidak ingin Kutai Timur hanya bergantung pada tambang. Oleh karena itu, sawit dan sektor pertanian lainnya harus menjadi fokus utama untuk memastikan ekonomi daerah tetap tumbuh,” tutup Dyah.(Adv/Kominfo/Ky)