UINSI–PWI Kaltim Jalin Kerja Sama Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa
SAMARINDA – Untuk meningkatkan kompetensi mahasiswanya di era perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim menandatangani nota kesepahaman kerja sama (MoU) di Hotel Grand Sawit, Jalan Basuki Rahmad Samarinda, Kamis, (9/9/2021).
Direktur Pascasarjana UINSI Samarinda, Dr HM Tahir menilai, perkembangan zaman yang begitu cepat harus diimbangi dengan penyesuaian kurikulum di perguruan tinggi.
Sehingga, ujarnya, kemandirian belajar dan penyesuaian kebijakan dalam penerapan kurikulum yang relevan dengan zaman diperlukan kerja sama dengan berbagai pihak.
“Kolaborasi ini (akademisi dan jurnalis) adalah bentuk kami dalam menyesuaikan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan zaman,” ucap Tahir.
Lebih lanjut ditambahkan, kerja sama PWI Kaltim dan UINSI Samarinda merupakan upaya untuk meningkatkan kompetensi terutama untuk mahasiswa Pascasarjana Program Studi (Prodi) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).
Selain meningkatkan kompetensi mahasiswanya, kerjasama dengan organisasi wartawan ini akan dijadikan sebagai salah satu syarat meningkatkan akreditasi Prodi KPI.
Sementara itu, Ketua PWI Kaltim, Endro S. Efendi mengatakan, kerja sama tersebut sudah direncanakan jauh-jauh hari. Tujuannya melengkapi pengetahuan dan kemampuan untuk mahasiswa Program Pascasarjana KPI.
“Dalam waktu dekat kami akan menggelar seminar daring yang mengundang pembicara dari luar,” kata Endro. Kerja sama juga diharapkan berlangsung secara berkesinambungan.
Bahkan, Endro berharap UINSI Samarinda kelak dapat menjadi perguruan tinggi yang dapat menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) setelah dinyatakan lolos verifikasi Dewan Pers.
“Kalau selama ini kita tahu UKW hanya bisa dilakukan di PWI atau asosiasi jurnalis lainnya. Tetapi UINSI juga dapat menjadi salah satu lembaga uji sehingga memudahkan wartawan atau mahasiswa yang berprofesi sebagai wartawan untuk melakukan uji kompetensi,” ujar Endro.
Saat penandatanganan kerja sama itu dilakukan disela kegiatan Re-Orientasi Kurikulum Pascasarjana UINSI Samarinda. Sebelum membuka kegiatan itu, Wakil Rektor II UINSI Samarinda, Dr Zurqoni MAg, mewakili Rektor UINSI Samarinda mengatakan, kampus ini semakin berkembang dengan dibukanya Program Doktor (S3) Pendidikan Agama Islam.
“Saat ini sudah lebih 30 peserta yang mendaftar program doktor. Ini akan diseleksi lagi. Untuk tes masuk, nantinya akan melibatkan pihak lain. Pihak kampus sangat serius dan sangat selektif. Harapannya bisa menghasilkan lulusan doktor berkualifikasi mumpuni,” ujarnya.
Terkait kegiatan Re-Orientasi Kurikulum, UINSI Samarinda sengaja melibatkan pihak eksternal atau pemangku kepentingan, akademisi dan praktisi terkait keilmuan yang dibutuhkan. Kegiatan ini untuk memperbaharui kurikulum Pascasarjana yang sudah lebih 2 tahun perlu disegarkan.
“Perlu dirumuskan tentang kebijakan merdeka belajar dan kampus merdeka. Kurikulum Pascasarjana perlu ditelaah menyesuaikan kebijakan dan eranya,” sebut Zurqoni.
Zurqoni juga menyampaikan, perlu ada pola konversi pada mahasiswa yang memiliki prestasi membanggakan. Misalnya, karya ilmiah yang dibuat, dimuat oleh jurnal dengan reputasi tinggi.
“Itu bisa dikonversi dengan mata kuliah tertentu. Ini sekaligus memberi kemerdekaan belajar pada mahasiswa serta memberi apresiasi tersendiri pada mahasiswa dalam hal pengakuan karya intelektual,” bebernya.
Kegiatan ini diikuti 55 peserta, terdiri atas dosen dari 6 program studi di Pascasarjana UINSI Samarinda, juga dihadiri dosen luar biasa, para pakar, alumni dan stake holder terkait. (YUL/*)