
KUTAI TIMUR – Pembinaan optimal yang dilakukan oleh Pengurus Cabang Wushu Kutim dinilai Ketua KONI Kutim, Heriansyah Masdar, mempunyai andil besar atas prestasi yang berhasil diraih oleh atletnya dalam event Sirkuit Nasional Wushu Sanda putaran pertama yang digelar mulai tanggal 31 Mei – 3 Juni 2022 di Semarang, Jawa Tengah.
Prestasi yang berhasil ditorehkan oleh Stevannie Rejune Christia Tangdilalo dalam event tersebut, menurut Heri juga membuktikan bahwa Kutim memiliki atlet lokal yang apabila mendapat pembinaan dengan baik, akan mampu menorehkan prestasi dan mengharumkan nama daerah tak hanya di tingkat provinsi namun hingga nasional ataupun internasional.
Oleh karena itu dirinya berharap penjaringan dan pembinaan secara optimal terhadap atlet lokal dapat terus dilakukan secara kontinue sehingga atlet-atlet berpotensi asal Kutim dapat terus mengharumkan nama daerah di berbagai event kejuaraan.
“Poinnya adalah pembinaan optimal, prestasi maksimal. Itu fakta yang tak terbantahkan, karena prestasi tidak datang dengan sendirinya butuh keuletan, latihan dan pembinaan yang berkelanjutan,” tegasnya.
Heriansyah juga memberikan apresiasi atas prestasi yang diperoleh Stevannie dan berharap atlet wushu tersebut dapat menjadi contoh bagi atlet lokal Kutim lainnya untuk terus berlatih dengan giat untuk memaksimalkan bakat dan prestasi.
Dikonfirmasi sebelumnya, Pelatih dari Stevannie Rejune Christia Tangdilalo, Marthen Tangdilalo menegaskan bahwa torehan prestasi gemilang atletnya tersebut bukanlah hal yang pertama kali.
Dalam event serupa di Tahun 2019, terangnya, Stevannie juga menyabet medali emas dan predikat yang sama dan belum lama ini dalam event Wushu All Games yang dilaksanakan di Jakarta, atlet sekaligus keponakannya ini juga berhasil menorehkan prestasi yang gemilang dengan menyabet Medali Perak.
“Ini baru putaran pertama, masih ada putaran ke 2 di Medan dan juga Kejurnas. Sebagai pelatih tentunya akan terus berupaya mendukung perkembangan talenta yang dimiliki dan mendorong untuk terus maju hingga kejuaraan tingkat dunia,” ujar Marthen yang juga merupakan Sekretaris Umum Pengcab Wushu Kutim saat dikonfirmasi melalui ponsel pribadinya.
Marthen juga menyampaikan bahwa apabila perkembangan prestasinya terus menanjak dalam beberapa event kejuaraan lanjutan, ada kemungkinan Stevannie akan dipanggil untuk ikut Pelatnas.
Oleh karena itu, dirinya akan terus fokus memberikan pelatihan yang terbaik dan juga mengikutsertakan dara kelahiran tahun 2007 yang bulan Juni ini baru genap berusia 15 tahun tersebut dalam event Wushu untuk terus mengasah kemampuan dan bakat yang dimiliki.
“Ini adalah berkat ketekunan akan latihan yang dijalani, karena untuk berprestasi tak cukup hanya talenta, tapi juga harus dibarengi dengan latihan keras yang terarah dan terpogram,” tutupnya.