Peristiwa

Bertumbuh Bersama: Pasangan Doktor Farmasi Inspiratif dari Universitas Ahmad Dahlan

YOGYAKARTA – Direktur PT Cirebon Sehat Bersama yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Farmasi Universitas Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (UYPIB), apt. Ahmad Azrul Zuniarto, M.Farm., bersama sang istri, apt. Siti Pandanwangi TW, S.Si., M.M., berhasil meraih gelar doktor Ilmu Farmasi dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Pasangan ini membuktikan bahwa semangat “Bertumbuh Bersama” menjadi filosofi yang tepat untuk menggambarkan perjalanan mereka.

Sidang promosi doktor mereka berlangsung dalam forum terbuka pada 28 Desember 2024 di Auditorium A Kampus III UAD. Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 11.00 WIB ini dihadiri oleh keluarga, kerabat, serta pimpinan Universitas Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (UYPIB).

Dalam disertasinya, apt. Ahmad Azrul Zuniarto membahas tema sertifikasi halal di industri farmasi, yang dinilai relevan dengan kebutuhan industri farmasi di Indonesia. Sementara itu, apt. Siti Pandanwangi mengangkat penelitian tentang uji efektivitas temu lawak dan jinten hitam sebagai antioksidan imunomodulator pada anak stunting di Kabupaten Cirebon.

Menariknya, pasangan ini menyelesaikan studi dengan predikat yang sama, yakni IPK 3,98. Masa studi mereka juga identik, yaitu 3 tahun, 3 bulan, dan 28 hari. Prestasi ini menegaskan komitmen mereka terhadap pengembangan keilmuan di bidang farmasi.

“Saya sebenarnya lebih dikenal sebagai praktisi, bukan akademisi. Bahkan selama masa kuliah, saya sempat mencalonkan diri sebagai anggota DPRD dan kandidat wali kota Cirebon. Namun, akhirnya saya memilih kembali fokus di jalur akademik,” ungkap apt. Azrul saat diwawancarai.

Sementara itu, apt. Pandanwangi menyampaikan rasa syukur atas perjalanannya menempuh pendidikan di UAD. Ia menilai lingkungan akademik UAD sangat bersahaja, terutama dosen-dosen pembimbing yang selalu memberikan perhatian penuh kepada mahasiswa.

“Saya merasa kemampuan saya sangat jauh dibandingkan dengan para pembimbing. Setiap kali bertanya kepada Prof. Akrom, pembimbing saya, jawabannya tidak pernah langsung, melainkan saya selalu diarahkan untuk membaca jurnal. Proses ini membuat saya menyadari betapa kecilnya ilmu saya,” ungkapnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada suaminya yang memberikan dukungan penuh selama menempuh pendidikan S-3. “Padahal, saat S-2 saja, saya sempat mengalami kegagalan,” tambahnya.

Keberhasilan pasangan ini menjadi inspirasi bahwa kerja keras, dukungan keluarga, dan semangat untuk terus belajar dapat mengantarkan seseorang meraih puncak prestasi. (*/mn)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Eeeaaaaaa copas yaa .........................