Pj Gubernur Tanggapi Transformasi Tambang PT Indominco Mandiri: Dari Lahan Eksploitasi Menjadi Kawasan Konservasi Hijau
Kutai Timur – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, melakukan kunjungan ke area bekas tambang PT Indominco Mandiri (IMM) yang kini telah bertransformasi menjadi kawasan konservasi hijau. Kunjungan ini dilakukan pada Rabu, 26 Juni 2024, dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Dalam kunjungannya, Akmal Malik didampingi oleh Kepala Dinas Kehutanan Kaltim, Joko Istanto, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kaltim, Anwar Sanusi. Rombongan diajak menikmati keindahan alam Danau Kanahuang sebelum akhirnya menuju Arboretum 30 Gemilang setelah makan siang.
Arboretum 30 Gemilang merupakan proyek reklamasi yang telah dibangun selama 32 tahun dengan luas area mencapai 15.000 hektar, dimana sekitar 9.000 hektar di antaranya telah direklamasi. Di tempat ini, Pj Gubernur Akmal Malik berkesempatan menanam bibit pohon gaharu.
Akmal Malik memuji komitmen PT Indominco Mandiri dalam menjaga keseimbangan alam di tengah kegiatan pertambangan. “Dari empat tempat yang sudah saya kunjungi, ini yang paling bagus. Indominco ini satu-satunya perusahaan dengan konsesi pertambangan di Kaltim yang bisa menjaga ekosistem lingkungan. Harapan kami, ini bisa menjadi percontohan bagi perusahaan lain di Kaltim,” ujar Akmal Malik saat ditemui awak media seusai penanaman bibit gaharu.
Akmal juga berharap agar semua pemegang konsesi tambang mengikuti jejak PT Indominco Mandiri dalam menjaga dan merawat alam. “Kita diberi anugerah mineral yang banyak, ya kita kelola. Tapi jangan lupa untuk berterima kasih dengan menjaga alam agar bumi Kaltim tetap lestari,” tegasnya.
Lebih lanjut, Akmal mengungkapkan keinginannya agar kawasan reklamasi tidak hanya berfungsi sebagai arboretum, tetapi juga bisa dikembangkan menjadi kawasan pangan yang bermanfaat bagi masyarakat. “Perlu dibangun kawasan pangan agar kita tidak bergantung pada pasokan dari luar yang bisa menyebabkan inflasi,” tambahnya.
Direktur PT Indominco Mandiri, Era Tjahya Saputra, juga menyampaikan bahwa perusahaan berusaha mengubah konotasi negatif terhadap industri tambang dengan menunjukkan kontribusi positif dalam konservasi lingkungan. “Kami telah menanam mangrove di area seluas 72 hektar yang mencakup Pagung Bontang Lestari, Sempayau, Marangkayu, dan Desa Santan Ilir. Kami menargetkan penanaman mangrove di area seluas 130 hektar lagi,” jelas Era Tjahya Saputra.
Ia menambahkan bahwa upaya tersebut dilakukan dengan kolaborasi bersama masyarakat setempat untuk meningkatkan perekonomian. Dengan transformasi ini, PT Indominco Mandiri membuktikan bahwa tambang dapat berperan aktif dalam menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan, sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.(Ty)