KUTAI TIMUR – Dewan pengawas (Dewas) PDAM Tirta Tuah Benua (TTB) Kutim harus berasal dari beberapa kalangan. Mulai dari profesional atau praktisi, akademisi hingga konsumen. Selain itu harus memiliki kemampuan dalam bidang akuntansi untuk keuangan PDAM, berikutnya harus memiliki kemampuan teknis.
Tak hanya itu, Dewan Pengawas juga harus berusia maksimal 60 tahun, memiliki pendidikan minimal S-1. Tidak terikat hubungan keluarga dengan Bupati/Wabup, anggota dewan pengawas atau direksi sampai derajat ketiga menurut garis lurus atau kesamping termasuk menantu dan ipar.
Hal tersebut diutarakan oleh Sekretaris Kabupaten Kutim, Irawansyah, yang juga merupakan Ketua Panitia Seleksi calon anggota Dewas Perumda Air Minum Tirta Tuah Benua saat dikonfirmasi terkait kembali dibukanya seleksi Dewas PDAM TTB yang dihelat mulai tanggal 6-9 September 2021 dan diumumkan pada tanggal 10 September 2021 mendatang.
“Juga harus ahli dalam pelayanan, supaya pelayanan PDAM bisa terus ditingkatkan. Pengumuman akan diinformasikan melalui website pro.kutaitimurkab.go.id milik Pemkab Kutim,” jelas Irawansyah, Senin (06/09/2021).
Sebelumnya Irawansyah juga menyebutkan bahwa peserta calon Dewas yang dinyatakan lolos dalam seleksi administrasi harus selalu mentaati aturan-aturan yang ada, sehingga dalam proses pelaksanaannya dapat berjalan lancar.
Lebih lanjut, dirinya juga menyampaikan bahwa proses seleksi nantinya akan menyaring tiga orang untuk menjadi Dewas PDAM Kutim. Peserta yang lolos bakal mengikuti seleksi Uji Kompetensi Keahlian (UKK), kemudian menjalani sesi wawancara dengan Bupati Kutim. Setelah terpilih, akan dilantik sesuai Surat Keputusan (SK) yang telah disahkan pada 29 September ini.
“Diharapkan syarat dan prosesi seleksi dimaksud bisa menemukan Dewas yang terbaik demi kebaikan PDAM Kutim dimasa datang,” tutupnya. (hms7/hms3)
